Dalam sunyi perjuangan dan langkah sederhana, terkadang lahir karya besar yang menembus batas ruang dan pandangan. Begitulah kisah Nurul Wahidah, mahasiswa Sekolah Tinggi Islam Sunniyyah Selo (STISS) Grobogan, yang berhasil menorehkan prestasi membanggakan di ajang Nusantara Writing Festival 2025 pada 1–2 November 2025 di Bali, dengan raihan Bronze Medal untuk karya tulisnya berjudul Menjadi Delegasi Perubahan: Kontribusi Generasi Muda dalam Menjaga Pendidikan Keberlanjutan Sumber Daya.
Di tengah keterbatasan, capaian ini menjadi bukti bahwa kualitas dan semangat tidak diukur dari besar kecilnya sebuah kampus, tetapi dari ketulusan niat dan kesungguhan langkah. Nurul tidak sekadar menulis tentang perubahan, tetapi menjadi bagian dari perubahan itu sendiri yang membawa nama STISS Grobogan ke tingkat nasional dengan penuh keyakinan dan keanggunan.
Prestasi ini juga merupakan hasil bimbingan dan arahan dari Sucik Rahayu, M.M., selaku mentor sekaligus Ketua STISS Grobogan, yang senantiasa menanamkan nilai semangat, integritas, dan keberanian untuk terus berkarya di tengah keterbatasan.
“Setiap langkah kecil yang tulus akan berbuah besar pada waktunya. Dan sebuah kerja keras tidak pernah mengkhianati hasil” ungkap Sucik Rahayu, M.M.
Ia juga menambahkan bahwa setiap langkah yang dilakukan STISS Grobogan bukan sekadar kegiatan, tetapi investasi jangka panjang untuk membangun budaya akademik yang berdaya saing.
Ajang Nusantara Writing Festival mempertemukan ratusan penulis muda dari berbagai daerah di Indonesia. Keikutsertaan Nurul Wahidah menjadi bukti bahwa mahasiswa STISS Grobogan memiliki daya saing, gagasan, dan kepedulian terhadap masa depan pendidikan bangsa.
Lebih dari sekadar penghargaan, pencapaian ini adalah cermin optimisme dan pengingat bagi seluruh civitas akademika bahwa kemajuan lahir dari kerja nyata, saling dukung, dan keyakinan bahwa setiap perjuangan, sekecil apa pun, bermakna besar bagi keberlanjutan kampus tercinta.