Sejarah Singkat Yayasan Sunniyyah Selo dan STISS
Bahwa desa Selo adalah suatu desa yang sejak lama terkenal sebagai tempat penyebaran agama Islam. Keadaan desa Selo sebelum tahun 1935 M. ada seorang ulama bernama K. Nashuha beliau sangat aktip memberikan pendidikan dan pengajaran pada santri-santri. Santri-santri beliau bahkan banyak terdidik dari kyai-kyai yang berdatangan dari daerah sekitar desa Selo. Kyai Nashuha dalam memberikan didikan dan pengajaran telah terbagi menjadi dua tingkatan. Yaitu :
- Tingkat Ibtidaiyyah (dasar)
- Tingkat Menengah
Sistem pendidikan yang diterapkan oleh K. Nashuha pada saat itu masih memakai metode sorogan dan weton, keadaan semacam itu di tempuh karena beliau terpengaruh anti terhadap penjajahan beliau belum memperkenalkan sistem pendidikan dengan cara klasikal / sistem sekolahan pada umumnya sebab model sekolah adalah suatu cara yang banyak di praktekkan olah penjajah. Cara yang diterapkan oleh K. Nashuha berjalan sampai beliau wafat, yakni kira-kira sampai tahun 1934.
Setelah K. Nashuha wafat, beberapa ulama berikutnya merasa terpanggil untuk meneruskan perjuangan yang telah dirintis, maka seorang Kyai bernama Hasyim memprakarsai dan meneruskan pendidikan yang telah dirintis oleh K. Nashuha. Kemudian cara belajar yang semula dengan cara sorogan oleh Kyai Hasyim dirubah menjadi sistem klasikal / madrasah. Sistem klasikal tersebut sudah barang tentu tidak mungkin dapat diselesaikan sendiri, tetepi butuh tenaga pembantu lainnya maka K. Hasyim mengumpulkan tokoh-tokoh masyarakat setempat diajak musyawarah bagaimana kelangsungan hidup madrasah tersebut diantara keputusan yang telah disepakati adalah : Pemberian nama madrasah dengan nama “SALAFIYATUL HUDA” di antara tokoh-tokoh masyarakat tersebut yang diajak musyawarah adalah :
- Bpk. Ibrohim .
- Bpk. Ramlan .
- Bpk. Moh. Nur .
- Bpk. H. Abdullah .
- Bpk. Marsam .
- Bpk. Mahsun .
Perkembangan madrasah Salafiyahtul Huda makin lama makin mandapat dukungan dari masyarakat desa Selo dan sekitarnya, namun satu demi satu dari tokoh-tokoh diatas wafat, terutama setelah K.Hasyim keadaan Madrasah Salafiyatul Huda makin menurun, tinggallah beberapa pembantu-pembantunya yang masih hidup, barsepakat akan meneruskan lagi dibangkitkan lagi semangat oleh K. Mahsun. Untuk menumbuhkan semangat berkhidmad lagi, diadakan pertemuan para Kyai antara lain:
- K. Mahsun .
- K. A. Masroeri .
- K. Kholil .
- K. Muhammad .
- K. Hayyun .
Di antara keputusan yang dapat diambil pada pertemuan tersebut adalah :
- Melanjutkan dan mempertahankan kelangsungan Madrasah yang dibentuk oleh Kyai Hasyim dan kyai-kyai lainnya
- Mengganti nama ‘SALAFIYATUL HUDA’ menjadi ‘SUNNIYYAH’ pada tahun 1946 yang merupakan awal mula berdirinya Madrasah Sunniyyah Selo.
- Untuk sementara waktu kelima Kyai tersebut kecuali sebagai tenaga pendidik juga sebagai pengurus dan ditunjuklah Kyai Ahmad Masroeri sebagai ketua.
Atas keuletan dan ketelatenan para pengurus madrasah tersebut, perkembangan Madrasah Sunniyyah makin lancar dan mendapat kepercayaan dari masyarakat secara penuh. Berkat dukungan masyarakat dan makin tambah usia madrasah, dapat membuka tingkatan-tingkatan baru yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Untuk mengetahui perkembangan Madrasah Sunniyyah dapat kami kemukakan sebagai berikut :
No | Tahun | Peristiwa | Perintis/Pelopor |
1 | 1946 | Mulai berjalan Madrasah Diniyyah/Ibtidaiyah | K. Hasyim |
2 | 1953 | Pembangunan Gedung Diniyyah | Pengurus |
3 | 1956 | Madrasah Tsanawiyah 6 tahun | K. Cholil Toyyib |
4 | 1958 | Madrasah Wajib Belajar (MWB) 6 tahun | K. Moh. Rodli Sholeh |
5 | 1961 | MWB berubah menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI) | Pengurus |
6 | 1967 | Madrasah Muallimat (kemudian menjadi MTs Puteri Sunniyyah) | KH. Drs. A. Ghazalie Masroeri |
7 | 1968 | Rintisan MA Sunniyyah (MTs 6 tahun menjadi MTs Putera 3 tahun dan MA 3 tahun) | KH. Umar Ali Mahsun |
8 | 1975 | Berdiri Raudlotul Athfal (RA) Sunniyyah Selo | Pengurus |
9 | 1987 | Madrasah Sunniyyah menjadi Yayasan Sunniyyah Selo | Pengurus Yayasan (diketuai KH. Drs. A. Ghazalie Masroeri) |
10 | 1988 | Berdiri Madrasah Diniyyah Tsanawiyah | KH. Imron Hasani Cholil |
11 | 1994 | Berdiri Madrasah Diniyyah Aliyah | KH. Imron Hasani Cholil |
12 | 2020 | Berdiri Sekolah Tinggi Islam Sunniyyah Selo (STISS) Grobogan | KH. Drs. A. Ni’am Syukri Masroeri, M. Si. |
Demikian sekilas sejarah Yayasan Sunniyyah Selo juga perkembangan yang terjadi di Yayasan Sunniyyah Selo, termasuk di dalamnya pembentukan dan pendirian Sekolah Tinggi Islam Sunniyyah Selo (STISS) Grobogan